KETIK, SAMPANG – Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata (Disporabudpar) Sampang dianggap kurang serius dalam membina, menyiapkan dan menyusun program di bidang olahraga.
Hal ini diungkapkan oleh Mahfud, Ketua Komisi IV DPRD Sampang saat audiensi dengan Ikatan Guru Olahraga Nasional (IGORNAS) Kabupaten Sampang yang menghadirkan Kabid Kepemudaan dan Olahraga Disporabudpar dan KONI setempat, Jumat 6 Desember 2024.
Menurut Mahfud, Disporabudpar Sampang kurang serius dalam menyiapkan program di bidang olahraga.
"Mereka seperti kurang ide dalam menyusun program di bidang olahraga. Ingat kalau hanya senam rutin saya kira tak perlu anggaran khusus, karena senam rutin itu sudah menjadi kebutuhan bagi orang dewasa," ujarnya.
Sekarang yang harus dipikirkan, kata Mahfud, bagaimana Pemkab Sampang melalui Dinas terkait bisa menyiapkan atlet dari sejak dini dan menyiapkan segala kebutuhan infrastrukturnya, sehingga Pemuda Sampang bisa tampil juara di setiap event olahraga.
"Komisi IV hanya memfasilitasi, mencari solusi agar setiap elemen kemajuan di Kabupaten Sampang bisa tetap berjalan secara beriringan dan efektif," ucapnya.
Tak hanya itu, Mahfud juga meminta KONI Sampang untuk serius dan harus menjadi wadah pembinaan atlet dari sejak dini.
"KONI Sampang atau Disporabudpar harus serius membina atlet di Kabupaten Sampang. Jangan sampai KONI Sampang hanya menjadi pemborong piala dengan sewa atlet dari luar," ungkapnya dengan tegas.
Komisi IV hanya memfasilitasi mencari solusi agar setiap elemen kemajuan kabupaten sampang bisa tetap berjalan secara beriringan dan efektif.
"Komisi IV DPRD Sampang siap selalu mendorong giat olahraga, menyiapkan sekaligus pembinaan anak muda bisa menjadi atlet yang berprestasi. Tapi Pemkab harus menyiapkan anggaran yang cukup", tukasnya.
Sementara, Kabid Pemuda dan Olahraga Disporabudpar Sampang Isma membenarkan bahwa selama pihak belum bisa menggelar pekan olahraga.
"Alhamdulilah tadi kami diskusika dan kita cari solusi bersama. Sebab hal ini merupakan tanggung jawab bersama", ujarnya.
Ia juga menyampaikan, Disporabudpar tidak punya anggaran untuk menggelar kegiatan olahraga.
"Jadi tadi salah satu solusinya ya tetap kita buat desainnya dulu, programnya seperti apa, sambil lalu gimana caranya kita cari anggaran yang tidak hanya mengandalkan APBD. Salah satunya mungkin nanti kita cari CSR", jelasnya.
Menurut dia, kegiatan tak bisa jalan kalau tidak ada anggarannya.
"Kami akan koordinasi lintas sektoral khususnya dengan Dinas Pendidikan. Sebab di Dinas Pendidikan ada anggaran yang peruntukannya untuk olahraga", tukasnya.(*)
