KETIK, BLITAR – Satu lagi Korban tertimbun longsor runtuhnya tebing Sungai di Desa Karangrejo, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar ditemukan.
Yoni Fariza, komandan tim rescue Unit Siaga SAR Malang menyampaikan korban yang diketahui bernama Nurkholis (45) warga Desa Penataran Kecamatan Nglegok Kabupaten Blitar itu ditemukan tim SAR gabungan meninggal dunia dalam keadaan tertimbun longsor sedalam 10 meter dan terjepit di antara batu serta batang pohon.
"Korban ditemukan pada Selasa 18 Februari 2025 sekitar pukul 13.00 WIB. Bagian tangan korban terlihat saat kami menyemprotkan air ke lokasi pencarian dengan alkon," terangnya dalam siaran pers yang diterima Ketik.co.id, Rabu 19 Februari 2025.
Dikatakan Yoni, proses evakuasi membutuhkan waktu sekitar 1 jam 30 menit. Setelah berhasil dievakuasi dan memastikan identitas korban, jenazah korban kemudian dibawa menuju rumah duka.
"Petugas butuh tenaga ekstra untuk mengevakuasi. Karena medan tebing yang curam," tambahnya.
Sebelumnya dua penambang pasir dilaporkan tertimbun longsor pasir di Sungai Kaliputih, Desa Karangrejo, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar pada Minggu (16/02). Korban pertama atas nama Nur Rohman (31) ditemukan Senin 17 Februari 2025 dalam keadaan meninggal dunia.
Setelah itu proses pencarian sempat dihentikan karena curah hujan tinggi. Pencarian kedua dilanjutkan tim SAR gabungan dengan menggunakan alat berat.
"Pencarian dengan alat berat cukup sulit awalnya karena akses menuju lokasi pencarian kecil dan medan pencarian rawan banjir dan longsor di area sungai," urai Yoni.
Dengan telah ditemukannya dua korban, operasi SAR bencana alam longsor di Desa Karangrejo, Kecamatan Garum, Blitar kemudian ditutup. Tim SAR gabungan yang terlibat dalam pencarian ini kembali ke satuan masing - masing.
Adapun unsur yang terlibat antara lain satu tim rescue Unit Siaga SAR Malang, BPBD Provinsi Jatim, BPBD Blitar, Polsek dan Koramil Gandusari, RAPI, Tagana Kab. Blitar, PMI Kab. Blitar, Bolone ODGJ Malang, Rescue 020 Kndjh, RSI Kab. Blitar, LMI Kab. Blitar, RESOB, TSA, dan warga sekitar. (*)