KETIK, MALANG – Tembok pembatas lantai 3 Pasar Besar Malang tiba-tiba ambruk pada Selasa, 1 Juli 2025 siang, menimpa seorang pedagang pisang hingga terluka parah. Insiden ini kembali memantik kekhawatiran akan keamanan pasar tua yang belum direvitalisasi puluhan tahun, meski dua kali kebakaran dan kerap terjadi kerusakan struktural.
Korban, seorang ibu berusia 45 tahun asal Kedungkandang, langsung dilarikan ke rumah sakit menggunakan bentor setelah tertimpa bongkahan beton setinggi 2 meter. Ia mengalami luka serius di kepala, kaki, dan tangan kiri.
"Ada penjual pisang mau pulang, dari atas tiba-tiba batu (bongkahan bangunan) jatuh. Kepala, kaki, tangan sisi kirinya berdarah. Itu yang jatuh pagar tanaman, ada suara keras," kata Handis Hariawan (50), juru parkir setempat.
Handis menduga akar tanaman liar di lantai 3 pasar, yang sudah lama tak terurus, menyebabkan retakan tembok hingga ambruk.
"Tidak ada tanda-tanda mau jatuh, langsung terjadi saja,” katanya.
Suparji, Pelaksana Pasar Besar Malang, mengakui ini sudah kali kedua tembok runtuh dalam setahun.
"Dulu pernah kejadian juga sekitar lima bulan lalu, ada korban luka ringan. Kalau tadi kita dapat laporan langsung ditindaklanjuti," jelasnya.
Pasar yang berdiri sejak 1991 ini seharusnya direvitalisasi tahun lalu, namun ditolak sebagian besar pedagang. Akibatnya, kondisi bangunan kian kritis. Retak di mana-mana, ditumbuhi tanaman perusak struktur, dan hanya mendapat perbaikan kecil di lantai dasar.
"Bisa jadi (potensi runtuh lagi) lebih besar karena kondisi pasar sampai sekarang belum ada perbaikan. Hanya di bawah saja perbaikan lantai dan gorong-gorong. Mayoritas bangunan rawan karena kondisi retak, kedorong tanaman liar juga," katanya.
Usai insiden tersebut, Diskopindag Kota Malang akan segera memberikan imbauan berupa spanduk untuk mengosongkan area kejadian dari aktivitas perdagangan. Kejadian tersebut juga akan dilaporkan kepada Wali Kota Malang untuk dapat ditindaklanjuti.
"Arahan Pak Kadiskopindag, kami disuruh menulis kronologisnya untuk dilaporkan ke Pak Wali Kota Malang. Ini kami buatkan banner-nya agar menghindari area itu," ujar Luh Putu Eka Wilantari, Kabid Perdagangan Diskopindag Kota Malang.(*)