KETIK, MALANG – Keramaian Pasar Klojen sebagai sasaran kulineran di Kota Malang berdampak pada kepadatan lalu lintas di area wilayah tersebut. Menyikapi itu, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang akan segera membahas penataan parkir.
Maraknya pengunjung disebabkan oleh menjamurnya pilihan kuliner dan juga jajanan yang diminati anak muda. Saat ini bukan hanya ibu-ibu yang berbelanja sayur saja yang datang ke Pasar Klojen, namun juga anak muda.
Namun keramaian tersebut belum ditunjang dengan kelayakan fasilitas parkir. Hingga saat ini, parkir di Pasar Klojen masih memanfaatkan badan jalan. Tak heran jika di lokasi tersebut memicu kepadatan lalu lintas.
Kepala Dishub Kota Malang, Widjaja Saleh Putra menjelaskan bahwa Pasar Klojen memang memiliki keterbatasan tempat untuk parkir.
"Pasar Klojen, jadi destinasi baru tapi penataan parkir masih kurang. Memang di sana kan tempat terbatas sekali, mudah-mudahan akan kita diskusi dan rapatkan dengan asisten. Karena ini kan harus dengan semua pihak," ujar Jaya, Sabtu 15 Februari 2025.
Tak hanya itu, area trotoar Pasar Klojen juga beralih fungsi sebagai tempat nongkrong pengunjung. Setelah mendengar keluhan dari beberapa pihak, Widjaja akan memastikan untuk mengambil langkah tegas dalam menangani parkir di Pasar Klojen.
"Kami juga akan minta masukan Polres. Yang penting pengunjung mau berjalan kaki, itu salah satunya," lanjutnya.
Sementara itu, Kepala Diskopindag Kota Malang, Eko Sri Yuliadi menjelaskan bahwa koordinasi bersama Dishub Kota Malang telah dilakukan terkait penataan parkir Pasar Klojen. Namun ia menyoroti bahwa keramaian pasar menunjukkan bahwa perputaran ekonomi tengah berjalan.
"Sebenarnya kalau macet, berarti mengindikasikan pasarnya ramai. Itu indikator kalau ekonomi hidup, jalan. Dari pasar yang sepi dibuat agar tidak sepi, diaktifkan kembali agar ramai," tutupnya.(*)
