Ribuan PMI Jadi Operator Judol di Luar Negeri, AMPG Imbau Agar Tidak Tertipu

28 Februari 2025 22:27 28 Feb 2025 22:27

Thumbnail Ribuan PMI Jadi Operator Judol di Luar Negeri, AMPG Imbau Agar Tidak Tertipu Watermark Ketik
Photo Said Aldi bersama korban tindak pidana perdagangan manusia di Phnom Penh, Kamboja, Jumat, 28 Februari 2025. (Foto: Husnul/Ketik.co.id)

KETIK, JAKARTA – Ketua Umum Pengurus Pusat Angkatan Muda Partai Golkar (PP AMPG), Datuk H. Said Aldi Al Idrus mengimbau generasi muda Indonesia agar tidak mudah tergiur dengan tawaran pekerjaan yang menjanjikan keuntungan besar di Kamboja, Thailand, dan Myanmar.

Saat ini, tegasnya, banyak anak muda Indonesia yang menjadi korban penipuan berkedok perekrutan tenaga kerja di luar negeri, khususnya sebagai operator judi online yang tengah marak terjadi.

"Ribuan anak muda Indonesia tertipu dengan iming-iming pekerjaan sebagai operator judi di Kamboja, Bangkok, dan Myanmar. Mereka berasal dari berbagai daerah, seperti Binjai, Sumatera Utara, Garut, dan kota-kota lainnya. Kondisi mereka sangat memprihatinkan," ujar Said Aldi kepada wartawan melalui sambungan telepon dari Phnom Penh, Kamboja, Jumat, 28 Februari 2025 sore.

Pernyataan ini disampaikan Said Aldi usai melakukan investigasi langsung terhadap para Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang menjadi korban penipuan di Kamboja. Ia mengungkapkan bahwa para agen atau oknum tidak bertanggung jawab menggunakan berbagai modus untuk menjerat calon pekerja.

"Para korban dijanjikan pekerjaan dengan gaji besar, namun kenyataannya berbeda. Mereka bahkan diminta menyetor sejumlah uang sebelum berangkat. Sesampainya di Kamboja, janji itu tidak pernah terwujud," jelasnya.

Lebih lanjut, Said Aldi mengingatkan bahwa sejak tahun lalu ia telah memberikan peringatan agar anak muda Indonesia tidak berangkat ke Kamboja, Thailand, atau Myanmar dengan tujuan menjadi PMI, karena banyak dari mereka yang justru menghadapi nasib tragis.

"Bukannya mendapat penghasilan, mereka justru berisiko kehilangan nyawa atau mengalami gangguan kejiwaan akibat tekanan dan eksploitasi yang mereka alami," tambahnya.

Melihat kondisi ini, Said Aldi mendesak Pemerintah Republik Indonesia untuk segera mengambil tindakan guna menyelamatkan para pekerja migran yang terjebak di negara-negara tersebut.

"Pemerintah harus turun tangan untuk memulangkan mereka. Banyak yang tidak bisa kembali ke Indonesia karena kehabisan biaya, sementara di sisi lain mereka juga dikejar-kejar oleh aparat setempat," ujarnya.

Sebagai bentuk kepedulian, Said Aldi turut mengajak para PMI korban penipuan untuk makan siang bersama dan memberikan bantuan berupa uang tunai dalam bentuk dolar untuk meringankan beban mereka.

Ia berharap pemerintah dan seluruh elemen masyarakat dapat lebih gencar melakukan sosialisasi serta memberikan perlindungan bagi anak-anak muda agar tidak terjebak dalam praktik perdagangan manusia yang berkedok perekrutan tenaga kerja ke luar negeri. (*)

Tombol Google News

Tags:

Pekerja Indonesia Kamboja judol AMPG