Tanam Jagung dan Serahkan Bantuan Alsintan di Bantul, Kapolri: Targetnya 2025 Tidak Import Jagung

15 Februari 2025 20:17 15 Feb 2025 20:17

Thumbnail Tanam Jagung dan Serahkan Bantuan Alsintan di Bantul, Kapolri: Targetnya 2025 Tidak Import Jagung Watermark Ketik
Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo bersama Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X saat melakukan tanam jagung. (Foto: Bidhumas Polda DIY / Ketik.co.id)

KETIK, BANTUL – Sektor pertanian merupakan salah satu penyumbang terbesar Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Bantul, dengan kontribusi 13% pada tahun 2021. Pada tahun 2024, Kabupaten Bantul mencatat surplus beras sebesar 55.000 ton dan produksi jagung mencapai 34.000 ton.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bantul, Joko Waluyo, Sabtu 15 Februari 2025, di isela kegiatan penanaman jagung dan penyerahan bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan).

Kegiatan ini sebagai bentuk dukungan terhadap program swasembada pangan yang berlangsung di Bulak Tanah Kas Desa Canden, Dusun Klaras, Kelurahan Canden, Jetis, Bantul, Yogyakarta.

Disebutkan untuk tahun 2025, Kabupaten Bantul menargetkan penanaman padi seluas 35.000 hektar dan jagung seluas 5.196 hektar, yang terdiri dari 3.878 hektar lahan sawah dan 1.318 hektar lahan non-sawah.

Dengan dukungan pemerintah dan peran aktif para petani, produksi jagung ditargetkan mencapai 45.000 ton.

Sebagai bentuk dukungan terhadap petani, Gubernur DIY menyerahkan bantuan berupa 5 unit traktor, 20 unit alat tanam jagung, serta sumur bor tambahan dari Kapolda DIY guna meningkatkan produktivitas pertanian di wilayah tersebut.

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Polda DIY. Serta dihadiri oleh Kapolri, Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, beserta pejabat tinggi Polri dan TNI, Forkopimda DIY dan Kabupaten Bantul.

 

Foto Sesi dialog dengan Kapolri. (Foto: Penrem 072/Pmk / Ketik.co.id)Sesi dialog dengan Kapolri. (Foto: Penrem 072/Pmk / Ketik.co.id)


Dalam kesempatan ini Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo bersama Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X melakukan tanam jagung di lokasi tersebut.

Adapun kegiatan ini bagian dari gugus tugas Polri dukung ketahanan pangan. Penanaman jagung bersama tersebut dilaksanakan di lahan tidur seluas 5 hektar milik desa yang selama 10 tahun terakhir tidak diolah oleh masyarakat karena terkendala kurangnya pasokan air.

“Alhamdulillah, pada hari ini kita, bisa bersama-sama dengan masyarakat kelompok tani di Dusun Kralas, Jetis, Bantul melaksanakan kegiatan menanam jagung,” kata Kapolri, Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo disela acara.

Listyo dalam sesi dialog menegaskan komitmen Polri dalam mendukung program swasembada pangan nasional. Ia menyampaikan pada tahun 2025, pemerintah berencana membuka 1 juta hektar lahan pertanian baru untuk memenuhi kebutuhan pangan nasional dan mengurangi ketergantungan pada impor.

Karena terkait kebutuhan jagung selama ini masih mengandalkan impor. Diungkapkan tahun 2025 ini ditargetkan tidak ada lagi impor jagung. Untuk itu pemerintah terus berupaya melakukan perbaikan terhadap harga serap, baik terhadap jagung basah maupun jagung pipil kering.

Diharapkan nanti Babinsa dan Bhabinkamtibmas dapat membantu mengkomunikasikan dengan Bulog agar penyerapannya bisa lebih baik. 

Polri siap memfasilitasi para petani dalam menghadapi berbagai tantangan di sektor pertanian. Serta mendorong agar produksi pangan dalam negeri dapat berorientasi ekspor.

"Apabila petani menghadapi kendala dalam pertanian, mereka dapat menghubungi Babinsa dan Bhabinkamtibmas untuk mendapatkan pendampingan dan koordinasi lebih lanjut," ucap Listyo. 

Sedangkan terkait pengeringan jagung, akan terus dilakukan upaya peningkatan. Sehingga jagung-jagung dapat terserap dengan harga yang sesuai dengan harapan dari para petani.

Dimaksudkan kegiatan penanaman jagung tersebut dapat menimbulkan multiplier effect terhadap pertumbuhan ekonomi desa dan dapat mendukung program-program yang lain, seperti  mendukung kebutuhan makan ternak bagi kegiatan makan bergizi.

"Karena kegiatan makan bergizi memang membutuhkan ketersediaan pakan ternak. Supaya harga ternak nantinya jauh lebih murah dan kualitas gizi untuk program makanan bergizi juga bisa semakin berkualitas," harap Listyo. 

"Harapan kita, kerja keras kita semua ini betul-betul bisa menghasilkan hasil yang optimal. Kita tidak impor lagi bahkan kalau nanti surplus kita bisa ekspor,” sambung Listyo.

Singgung Penggunaan TKD

Sementara itu Gubernur DIY Sri Sultan Hamdngku Buwana X juga menyampaikan pentingnya pembangunan lumbung pangan guna menjaga daya tahan hasil panen. Serta perlunya meningkatkan pemahaman petani tentang ekspor produk pertanian.

Menurut Sri Sultan HB X kegiatan ini menjadi wujud nyata sinergi antara pemerintah, TNI-Polri, dan petani dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Diharapkan dengan adanya kerja sama yang solid, produksi pangan semakin meningkat, ketahanan pangan tetap terjaga. Serta kesejahteraan petani semakin membaik.

"Tanah kas desa dapat dimanfaatkan untuk pertanian. Dengan syarat adanya koordinasi yang jelas dengan pemerintah desa," ujar Sultan. 

Sedangkan bantuan alsitan yang diserahkan oleh Kapolri di antaranya mesin tanam jagung dan hand traktor yang akan digunakan untuk penanaman jagung. (*)

Tombol Google News

Tags:

program swasembada pangan nasional kapolri Gubernur DIY penanaman jagung Tanah Kas Desa Dusun Klaras Canden Jetis Bantul Yogyakarta Alsintan Pertanian